Rabu, 20 Nopember 2024, Pemerintah Desa Nyiur Tebel melaksanakan Kegiatan Sosialiasi Penyakit Tidak Menular (PTM) bertempat di Kantor Desa Nyiur Tebel diikuti oleh Ketua Ibu PKK Desa Nyiur Tebel, perwakilan Kader Posyandu, KPM, Posbindu, dan unsur masyarakat, untuk Narasumber mengundang dari PUSKESMAS Dasan Lekong. Acara dibuka oleh Kepala Desa Nyiur Tebel yang juga menyampaikan tentang pentingnya pengetahuan masyarakat untuk mengetahui bahayanya Penyakit Tidak Menular yang bahkan bisa menimbulkan kematian. Kemudian pemaparan PTM (Penyakit tidak menular) .
Dalam paparannya Narasumber menjelaskan bahwa masyarakat harus berperilaku CERDIK misalnya dengan cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktifitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup, kendalikan stress. Selain itu juga Masyarakat diharapkan mengikuti Program PATUH (periksa kesehatan secara rutin, atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet sehat dengan gizi seimbang, upayakan beraktifitas fisik dengan aman, hindari rokok, alkohol dan zat karsiogenetik lainnya). Untuk Mayarakat yang sudah menyandang penyakit tidak menular (PTM) disegerakan agar mereka rajin kontrol dan minum obat.
Dalam pemaparan juga dijelaskan faktor risiko dan titik akhir PTM adapun resiko yang melekat adalah dari faktor umur dan keturunan. Untuk faktor resiko perilaku itu bisa disebabkan dari tembakau, gizi, alkohol dan aktifitas fisik. Sedangkan untuk faktor resiko/ penyakit antara yaitu hipertensi, Diabetes, Obesitas, Hiperlipidemia. Adapun di Titik akhir adalah penyakit Jantung Koroner,stroke,diabetes,penyakit pembuluh darah, kanker, penyakit paru obstruksi kronis. Perlu diketahui bersama bahwa penyakit tidak menular ini berisiko tinggi menimbulkan kematian mendadak seperti jantung koroner atau angin duduk. gejala awal jantung koroner adalah nyeri didada. adapun pendekatan faktor resiko berbasis masyarakat bisa dilakukan dengan memperhatikan masalah PTM dimasyarakat seperti angka kematian dan kesakitan, faktor risiko PTM tidak memberikan gejala, memggunakan suberdaya masyarakat, memberdayakan potensi masyarakat sesuia kebutuhan masyarakat, sesuai budaya dan kebiasaan masyarakat.
Dari kegiatan sosialisasi harapannya pevalensi PTM akan berangsur mengalami penurunan dengan intervensi faktor risiko bersama secara terintegrasi.