Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Lombok Timur melakukan berbagai program inovasi dalam menurunkan angka stunting. Program yang mulai direalisasikan tahun 2024 menggandeng Dinas Ketahanan Pangan Lombok Timur melalui Program Dekapan PKK Canting Srikandi merupakan akronim dari Dengan Ketahanan Pangan Kesehatan PKK Cegah Stunting di 1.000 Kehidupan Dini. Tim Penggerak PKK Lombok Timur mengatakan kegiatan Program Dekapan PPK Canting Srikandi yang dilaksanakan tidak hanya memberikan paket makanan tambahan (PMT) pemulihan, namun terdapat kelas edukasi ibu hamil dan ibu yang memiliki sasaran anak stunting, wasting dan under weight.
"Terdapat dua kelas yang dikhususkan untuk ibu hamil dan kelas ibu bersama balita dibawah umur dua tahun (Baduta). Usai mengikuti kelas ibu diberikan paket untuk pemulihan yang berasal dari Dinas Ketahanan Pangan Lombok Timur yang berisi beras, telur, serta bahan-bahan makanan lokal lainnya. Pemantauan terhadap perkembangan dari awal sebelum pemberian hingga setelah mengikuti kelas juga diintervensi dan dievaluasi".
Diungkapkan kelas bagi ibu hamil dan baduta diberikan setiap 15 hari sekali selama 4 kali pertemuan pertemuan atau selama 60 hari. Tidak hanya diberikan bahan makanan, namun juga diberikan pula bibit sayur dan buah-buahan untuk menunjang ketahanan pangan masing-masing keluarga.
"Saat ini Tim Penggerak PKK baru dapat menjangkau pada 650 sasaran yaitu sebanyak 150 untuk sasaran ibu hamil dan 500 sasaran untuk baduta. Diharapkan tahun depan lebih banyak lagi".
Program menyasar sesuai dengan Desa stunting yang ditetapkan Penjabat Bupati yakni terdapat 46 Desa stunting. Akan tetapi pihaknya baru menerapkan program pada 30 lokus, sisanya 16 lokus diharapkan dapat terealisasi tahun depan. "Melalui program yang dilaksanakan diharapkan mampu menurunkan angka stunting dengan target 14 persen tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah Daerah Lombok Timur" .