Nyiur Tebel, 25 Mei 2022-- Penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak 243 hewan ternak telah terkonfirmasi PMK. Pemerintah kabupaten setempat khawatir PMK menimbulkan gejolak sosial. "Data terakhir di Lombok Timur, terdapat 243 ternak yang telah terkonfirmasi terserang PMK," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur.
Ratusan sapi yang terpapar PMK tersebut menyebar di Kecamatan Aikmel, namun telah sembuh 92 ekor, Kecamatan Suela 26 ekor sembuh dan 10 ekor masih dirawat, Labuhan haji enam ekor, Kacamatan Montong Gading dua ekor sembuh , Wanasaba 43 ekor sembuh delapan ekor masih dirawat dan Kecamatan Selong satu ekor "Di Pringgabaya dua ekor, Potong Paksa satu ekor. Sudah banyak yang sembuh," katanya.
Kecamatan Sukamulia belum ditemukan dari itu pemerintah Kecamatan Sukamulia bertindak cepat dalam menanggapi wabah ini sehingga pada hari Selasa tanggal 24 mei 2022 khusus Desa Nyiur Tebel dapat kunjungan monitoring ketempat pemotongan hewan yang berlokasi RT. 09 Dusun Nyiur Tebel atas nama HAJAH RAHMAH terkait dengan wabah PMK. sehingga pemerintah Desa Nyiur Tebel menghimbau kepada masyarakat Desa Nyiur Tebel khususnya masyarakat yang memelihara hewan ternak agar mengenali dan waspada wabah PMK ini dengan ciri-ciri:
- Demam mencapai 41 derajat celcius
- Kondisi tubuh lemah, lesu dan bulu kusam
- Nafsu makan menurun, bobot badan berkurang
- Tidak mau berdiri, ternak pincang suka menendang kaki
- menggosokkan bibir, membunyikan gigi
- Lepuh pada membrane mukosa hidung dan bukal serta antara kuku
- Lepuh atau tonjolan bulat berisi cairan saliva pada ronnga mulut dan lidah sebelah atas bibir
PMK merupakan penyakit hewan yang bersifat akut dan memiliki angka kesakitan mencapai 90-100 persen pada hewan berkuku belah, seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba serta penyebarannya sangat cepat, namun tidak bersifat zoonosis (tidak menular/aman pada manusia).